Masa depan pendidikan tinggi di Indonesia mendapat energi baru dengan hadirnya Prof. Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk periode 2025–2030. Siapa beliau, dan apa visi besar yang dibawanya untuk kampus kebanggaan bangsa ini?
Latar Belakang dan Pendidikan
Prof. Tatacipta Dirgantara adalah sosok yang telah lama dikenal sebagai inovator di bidang teknik penerbangan. Lahir di Bandung pada tahun 1970, beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITB, jurusan Teknik Penerbangan. Prestasinya tak berhenti di situ; gelar magister dan doktoralnya diraih dari universitas ternama di Jerman, memperkuat keahliannya dalam aerodinamika dan struktur pesawat.
Beliau juga dikenal sebagai penulis lebih dari 50 jurnal ilmiah yang menjadi rujukan di komunitas teknik penerbangan global. Keahliannya membawa berbagai penghargaan internasional, termasuk Best Aerospace Researcher Award di Asia Pasifik.
Karier dan Kontribusi
Sebelum menjabat sebagai rektor, Prof. Tatacipta menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB. Dalam peran ini, beliau berhasil:
- Menginisiasi program kolaborasi dengan industri dirgantara global seperti Airbus dan Boeing.
- Memperkenalkan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri 4.0.
- Mengembangkan program kewirausahaan teknologi, yang menghasilkan lebih dari 20 startup berbasis teknologi dirgantara.
Visi dan Misi sebagai Rektor ITB
Sebagai rektor, Prof. Tatacipta Dirgantara membawa visi besar: menjadikan ITB sebagai pusat inovasi teknologi global yang berbasis pada keberlanjutan. Berikut adalah tiga fokus utamanya:
1. Penguatan Riset Multidisiplin
Beliau berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antar disiplin ilmu di ITB, khususnya dalam riset berbasis teknologi hijau dan energi terbarukan.
- Targetnya adalah meningkatkan kontribusi ITB dalam program pemerintah menuju Net Zero Emissions 2060.
- Membuka peluang pendanaan riset dari lembaga internasional.
2. Digitalisasi dan Teknologi Pendidikan
Prof. Tatacipta ingin mempercepat transformasi digital di lingkungan ITB. Kampus akan mengadopsi sistem e-learning cerdas yang dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai kebutuhan mahasiswa.
3. Konektivitas Global
Beliau menargetkan peningkatan posisi ITB dalam peringkat universitas dunia dengan memperkuat kerja sama internasional, baik melalui program pertukaran pelajar maupun joint research dengan universitas top dunia.
Baca juga:
Gelar Sarjana Desain Interior: Langkah Menuju Karier Profesional
Profil Kepemimpinan: Filosofi dan Pendekatan
Salah satu aspek yang membuat Prof. Tatacipta dihormati adalah pendekatan kepemimpinannya yang inklusif. Beliau percaya bahwa kesuksesan pendidikan tergantung pada kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan industri. Filosofinya adalah: “Edukasi adalah katalisator perubahan masyarakat.”
Harapan dan Tantangan
Meski membawa visi besar, Prof. Tatacipta juga menghadapi tantangan seperti:
- Pendanaan riset: Meningkatkan alokasi anggaran untuk penelitian berkualitas tinggi.
- Adaptasi mahasiswa: Membimbing mahasiswa agar siap menghadapi perkembangan teknologi yang cepat.
Namun, rekam jejak dan komitmen beliau memberi optimisme bahwa tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Kesimpulan
Dengan latar belakang, pengalaman, dan visi strategis yang kuat, Prof. Tatacipta Dirgantara adalah pilihan tepat untuk memimpin ITB menuju masa depan yang lebih gemilang. Kepemimpinannya diharapkan tidak hanya membawa dampak bagi ITB, tetapi juga dunia pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.
Bagaimana pandangan Anda tentang arah baru ITB di bawah kepemimpinan Prof. Tatacipta? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman dan kolega Anda.