Bahan Baku Oncom: Proses Pembuatan, Manfaat, dan Fakta Menarik

bahan baku oncom

Oncom adalah salah satu makanan fermentasi khas Indonesia, terutama populer di daerah Jawa Barat. Makanan ini sering dijadikan lauk atau bahan dasar berbagai masakan khas Sunda. Meski sederhana, oncom memiliki banyak manfaat dan nilai gizi yang tinggi.

Tapi, apakah kamu tahu bahan baku utama dalam pembuatan oncom? Bagaimana proses fermentasi oncom hingga bisa dikonsumsi? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang bahan baku oncom, manfaatnya, serta beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui.


Apa Itu Oncom?

Oncom merupakan makanan fermentasi yang dibuat dari berbagai bahan sisa produksi pertanian atau limbah pangan yang masih memiliki kandungan gizi tinggi. Oncom dihasilkan melalui proses fermentasi menggunakan jamur yang membantu mengubah bahan baku menjadi makanan dengan tekstur khas dan rasa yang lezat.

Di Indonesia, terdapat dua jenis oncom yang umum dikonsumsi:

  1. Oncom merah – Dibuat dari ampas tahu yang difermentasi dengan jamur Neurospora sitophila.
  2. Oncom hitam – Dibuat dari bungkil kacang tanah yang difermentasi menggunakan jamur Rhizopus oligosporus, serupa dengan tempe.

Bahan Baku Utama Oncom

Bahan utama dalam pembuatan oncom biasanya berasal dari limbah atau sisa industri pangan yang masih mengandung nutrisi tinggi. Beberapa bahan baku utama dalam pembuatan oncom adalah:

1. Ampas Tahu

Ampas tahu merupakan sisa produksi pembuatan tahu yang masih mengandung protein nabati tinggi. Bahan ini sering digunakan untuk membuat oncom merah. Proses fermentasi akan meningkatkan kandungan nutrisinya dan menghasilkan tekstur yang padat serta cita rasa khas.

2. Bungkil Kacang Tanah

Bungkil kacang tanah adalah sisa hasil ekstraksi minyak dari kacang tanah. Bahan ini kaya akan protein dan serat, sehingga sering digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan oncom hitam. Selain bernutrisi, fermentasi pada bungkil kacang tanah juga menghilangkan senyawa anti-nutrisi sehingga lebih aman dikonsumsi.

3. Kulit Ari Kedelai

Kulit ari kedelai sering menjadi limbah dari industri pengolahan kedelai, seperti pembuatan tempe dan tahu. Bahan ini memiliki kandungan serat dan protein yang cukup baik serta cocok untuk digunakan dalam proses fermentasi oncom.

4. Ampas Singkong

Ampas singkong juga dapat digunakan dalam pembuatan oncom, meskipun lebih jarang digunakan dibandingkan ampas tahu dan bungkil kacang tanah. Kandungan karbohidrat dalam ampas singkong memberikan energi tambahan pada hasil fermentasi oncom.

5. Tepung Sagu

Tepung sagu kadang ditambahkan dalam proses pembuatan oncom untuk meningkatkan tekstur dan memberikan sumber karbohidrat tambahan.

Baca juga:
Menu Diet Golongan Darah A Seminggu


Proses Pembuatan Oncom

Proses pembuatan oncom melalui fermentasi menggunakan jamur yang membantu meningkatkan kandungan gizi serta memperbaiki cita rasanya. Berikut langkah-langkah dalam pembuatan oncom:

1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku seperti ampas tahu atau bungkil kacang tanah dikeringkan untuk mengurangi kadar air yang berlebihan.

2. Penambahan Ragi

Jamur Neurospora sitophila (untuk oncom merah) atau Rhizopus oligosporus (untuk oncom hitam) ditambahkan pada bahan baku. Jamur ini berperan dalam fermentasi yang mengubah nutrisi dalam bahan baku menjadi lebih mudah dicerna.

3. Fermentasi

Campuran bahan baku dan jamur kemudian didiamkan dalam ruangan dengan suhu dan kelembaban yang terkontrol selama 2-3 hari hingga jamur tumbuh dengan baik dan menyelimuti seluruh permukaan bahan baku.

4. Pemadatan dan Pemotongan

Setelah proses fermentasi selesai, oncom yang telah matang akan dipadatkan dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.

5. Pengemasan dan Penyimpanan

Oncom yang telah jadi dikemas dan disimpan dalam kondisi kering agar tetap segar sebelum dijual ke pasaran.


Manfaat Oncom untuk Kesehatan

Oncom memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan karena kaya akan protein nabati, serat, dan probiotik. Berikut beberapa manfaat utama dari oncom:

1. Sumber Protein Nabati

Oncom mengandung protein yang cukup tinggi sehingga cocok sebagai sumber protein alternatif bagi vegetarian atau mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging.

2. Meningkatkan Pencernaan

Fermentasi oncom menghasilkan probiotik yang baik untuk kesehatan usus, membantu pencernaan lebih lancar, serta meningkatkan penyerapan nutrisi.

3. Mengandung Antioksidan

Oncom mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas, mencegah penuaan dini, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

4. Baik untuk Kesehatan Jantung

Kandungan serat dan lemak sehat dalam oncom membantu menurunkan kadar kolesterol serta menjaga kesehatan jantung.

5. Mudah Dicerna dan Cocok untuk Semua Usia

Proses fermentasi membuat oncom lebih mudah dicerna oleh tubuh, sehingga cocok dikonsumsi oleh anak-anak hingga lansia.


Fakta Menarik Tentang Oncom

  • Oncom merupakan satu-satunya makanan fermentasi yang menggunakan jamur Neurospora dalam pembuatannya.
  • Masyarakat Sunda sering mengolah oncom menjadi berbagai makanan lezat seperti oncom goreng, pepes oncom, dan tumis oncom.
  • Karena bahan bakunya berasal dari limbah pangan, oncom membantu mengurangi limbah dan menjadi contoh makanan berkelanjutan.
  • Proses fermentasi pada oncom dapat meningkatkan kadar vitamin B12, yang jarang ditemukan dalam sumber nabati.

Baca juga:
Lontong Cap Go Meh Semarang: Kuliner Khas yang Wajib Dicoba


Kesimpulan

Oncom adalah makanan fermentasi khas Indonesia yang dibuat dari berbagai bahan baku seperti ampas tahu, bungkil kacang tanah, dan kulit ari kedelai. Proses fermentasi yang melibatkan jamur Neurospora sitophila atau Rhizopus oligosporus tidak hanya meningkatkan kandungan gizinya tetapi juga memberikan cita rasa khas.

Dengan berbagai manfaat kesehatan dan kandungan nutrisinya, oncom menjadi pilihan makanan sehat yang ramah lingkungan serta mendukung gaya hidup sehat. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba oncom hari ini?

Scroll to Top