Connie Rahakundini Bakrie adalah salah satu tokoh terkemuka di bidang pertahanan dan keamanan Indonesia. Sebagai pakar strategi militer, akademisi, dan penulis, namanya sering muncul dalam berbagai diskusi mengenai geopolitik, kebijakan pertahanan, dan isu-isu strategis lainnya. Artikel ini akan mengulas kiprahnya, kontribusinya dalam dunia akademik dan kebijakan, serta relevansi pemikirannya di era modern.
Profil Singkat Tokoh
Connie Rahakundini lahir di Indonesia dan telah dikenal luas sebagai salah satu pakar strategi pertahanan yang disegani. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri, memperdalam kajian di bidang hubungan internasional, strategi militer, dan kebijakan publik. Namanya sering dijadikan rujukan oleh berbagai media dan institusi terkait isu keamanan.
Karier dan Kontribusi di Bidang Pertahanan
1. Ahli Pertahanan
Sebagai akademisi, Connie berfokus pada isu-isu militer, termasuk strategi pertahanan nasional, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), dan kebijakan geopolitik. Ia sering memberikan masukan kepada pemerintah mengenai penguatan sektor pertahanan, termasuk pentingnya kemandirian militer.
2. Penulis dan Pembicara
Sebagai penulis produktif, ia telah menerbitkan berbagai buku terkait strategi militer dan kebijakan keamanan. Buku-buku tersebut menjadi rujukan penting bagi mahasiswa, profesional, dan praktisi di bidang keamanan. Selain itu, Connie kerap menjadi pembicara di seminar nasional dan internasional.
3. Aktivitas di Media
Sebagai figur yang sering diwawancarai media, Connie dikenal karena pendapatnya yang tegas. Dia kerap memberikan analisis kritis terhadap kebijakan pertahanan dan menawarkan solusi berbasis riset.
Baca juga:
Mbah Guru Matematika: Sosok Inspiratif Pengajar Gratis di TikTok
Pemikiran Strategis yang Diusung
1. Kemandirian Pertahanan
Connie kerap menekankan pentingnya kemandirian sektor pertahanan. Menurutnya, Indonesia harus mengurangi ketergantungan pada impor alutsista dan mulai mengembangkan kemampuan industri militer dalam negeri.
2. Geopolitik Asia Pasifik
Dia mengingatkan tentang posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Pasifik. Rivalitas antara negara besar seperti Amerika Serikat dan China, menurutnya, perlu diantisipasi dengan kebijakan yang matang.
3. Reformasi Kebijakan Pertahanan
Dia juga mendorong transparansi dan efisiensi dalam kebijakan pertahanan. Menurutnya, anggaran pertahanan harus digunakan berdasarkan kebutuhan strategis.
Peran dalam Pendidikan dan Penelitian
Sebagai akademisi, Connie telah mendidik banyak mahasiswa yang kini berkarier di bidang pertahanan dan diplomasi. Penelitiannya mencakup berbagai isu seperti:
- Modernisasi Militer Indonesia: Bagaimana mengejar ketertinggalan teknologi pertahanan.
- Ancaman Non-Tradisional: Termasuk ancaman siber dan terorisme.
- Kolaborasi Regional di ASEAN: Menekankan pentingnya kerja sama kawasan untuk stabilitas keamanan.
Tantangan yang Dihadapi
Seperti tokoh publik lainnya, Connie menghadapi kritik. Beberapa pihak menganggap pandangannya terlalu ambisius, terutama terkait kemandirian alutsista di tengah keterbatasan anggaran. Namun, dia selalu memberikan argumen yang kuat untuk mendukung visinya.
Baca juga:
Profil Prof. Tatacipta Dirgantara: Rektor Baru ITB 2025–2030
Relevansi Pemikirannya di Era Modern
1. Pergeseran Geopolitik
Dengan rivalitas global yang terus meningkat, pandangannya tentang kemandirian sektor pertahanan menjadi sangat relevan.
2. Keamanan Siber
Dia sering membahas pentingnya keamanan digital, yang menjadi ancaman utama di era teknologi.
3. Pemberdayaan SDM
Connie percaya bahwa sumber daya manusia yang berkualitas adalah kunci untuk membangun pertahanan nasional yang kuat.
Kesimpulan
Sebagai pakar di bidang pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie telah memberikan kontribusi besar melalui riset, pendidikan, dan pemikirannya. Dengan visi kemandirian militer dan kebijakan yang berbasis data, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda dan pembuat kebijakan.