Jelaskan Karakteristik Pengangguran di Indonesia: Penyebab, Jenis, dan Solusinya

jelaskan karakteristik pengangguran di indonesia

Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi yang signifikan di Indonesia. Tingkat pengangguran tidak hanya mencerminkan dinamika pasar tenaga kerja, tetapi juga mencerminkan tantangan struktural dalam perekonomian. Jelaskan karakteristik pengangguran di Indonesia berarti menggambarkan faktor penyebab, jenis pengangguran, serta dampaknya terhadap masyarakat dan perekonomian.

Artikel ini membahas secara lengkap pengertian pengangguran, karakteristik unik pengangguran di Indonesia, data terkini, serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi angka pengangguran.


1. Pengertian Pengangguran

Secara umum, pengangguran adalah keadaan di mana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan tetapi sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran menjadi indikator penting yang menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara.

Jenis Pengangguran

Pengangguran dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis:

  1. Pengangguran Friksional: Terjadi saat seseorang berpindah pekerjaan atau baru memasuki dunia kerja.
  2. Pengangguran Struktural: Disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi yang membuat keterampilan tertentu tidak relevan.
  3. Pengangguran Siklikal: Terjadi akibat penurunan aktivitas ekonomi, seperti saat resesi.
  4. Pengangguran Musiman: Terjadi karena perubahan musim atau siklus kegiatan tertentu.
  5. Pengangguran Terbuka: Orang yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan.
  6. Setengah Pengangguran: Orang yang bekerja di bawah jam kerja yang ideal (kurang dari 35 jam per minggu).

2. Karakteristik Pengangguran di Indonesia

Pengangguran di Indonesia memiliki beberapa karakteristik unik yang mencerminkan kondisi pasar kerja dan struktur ekonomi negara ini:

a. Tingginya Pengangguran Usia Muda

Data menunjukkan bahwa kelompok usia muda (15–24 tahun) memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Hal ini disebabkan oleh:

  • Kurangnya pengalaman kerja.
  • Keterbatasan lapangan pekerjaan bagi lulusan baru.

b. Ketimpangan Pengangguran di Daerah Perkotaan dan Pedesaan

Pengangguran lebih banyak ditemukan di daerah perkotaan dibandingkan pedesaan. Hal ini disebabkan oleh:

  • Urbanisasi yang meningkatkan jumlah pencari kerja di kota.
  • Lapangan pekerjaan di pedesaan masih didominasi oleh sektor informal.

c. Dominasi Pengangguran Struktural

Indonesia menghadapi pengangguran struktural karena banyak pekerja tidak memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja modern, terutama di sektor teknologi.

d. Tingginya Pengangguran di Sektor Formal

Meskipun sektor informal menyerap banyak tenaga kerja, sektor formal sering kali tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup, terutama bagi lulusan pendidikan tinggi.


3. Data Pengangguran di Indonesia

IndikatorTahun 2022Tahun 2023 (Estimasi)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)5,86%5,68%
Pengangguran Usia Muda14,7%14,1%
Angkatan Kerja144,01 juta146 juta
Pengangguran di Perkotaan6,5%6,3%
Pengangguran di Pedesaan4,1%4,0%

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2023


4. Penyebab Pengangguran di Indonesia

a. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata

Ketimpangan pembangunan antarwilayah menyebabkan daerah tertentu mengalami keterbatasan lapangan kerja.

b. Ketidaksesuaian Keterampilan

Pendidikan formal sering kali tidak mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai kebutuhan pasar.

c. Perubahan Struktur Ekonomi

Beralihnya fokus ekonomi dari sektor agraris ke sektor industri dan jasa membuat banyak pekerja tradisional tidak mampu bersaing.

d. Dampak Pandemi COVID-19

Pandemi menyebabkan banyak bisnis gulung tikar, sehingga meningkatkan angka pengangguran secara signifikan.

Baca juga:
Teknologi Madya Adalah: Pengertian, Contoh, dan Penerapannya


5. Dampak Pengangguran di Indonesia

Pengangguran memberikan dampak yang luas terhadap individu, masyarakat, dan perekonomian nasional:

a. Dampak Ekonomi

  • Penurunan daya beli masyarakat.
  • Berkurangnya kontribusi pendapatan pajak dari individu dan perusahaan.

b. Dampak Sosial

  • Peningkatan angka kemiskinan.
  • Meningkatnya angka kriminalitas akibat tekanan ekonomi.

c. Dampak Psikologis

  • Rasa tidak percaya diri pada individu yang menganggur.
  • Meningkatkan risiko gangguan mental, seperti stres dan depresi.

6. Solusi untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia

a. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan

  • Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
  • Program pelatihan vokasional dapat memberikan keterampilan yang relevan.

b. Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

  • UMKM menyerap banyak tenaga kerja, sehingga pengembangan sektor ini akan membantu mengurangi pengangguran.

c. Peningkatan Investasi

  • Pemerintah harus mendorong investasi, baik domestik maupun asing, untuk menciptakan lapangan kerja baru.

d. Optimalisasi Teknologi

  • Teknologi dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor digital dan memperbaiki efisiensi produksi di sektor tradisional.

7. Tabel Solusi dan Dampak

SolusiDampak Utama
Peningkatan PendidikanMenghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil dan relevan dengan kebutuhan pasar.
Pengembangan UMKMMeningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal.
Investasi di Sektor FormalMenciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Digitalisasi dan TeknologiMembuka peluang kerja di sektor baru, seperti e-commerce dan startup teknologi.

8. Studi Kasus: Pengurangan Pengangguran di Yogyakarta

Provinsi Yogyakarta berhasil menurunkan angka pengangguran melalui program pelatihan kerja dan pengembangan UMKM. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  • Pelatihan keterampilan berbasis teknologi bagi lulusan muda.
  • Penyediaan modal usaha mikro bagi masyarakat pedesaan.
  • Meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta.

9. Hubungan Pengangguran dengan Pembangunan Ekonomi

Pengangguran memiliki hubungan erat dengan pembangunan ekonomi. Tingginya angka pengangguran dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena berkurangnya daya beli masyarakat. Sebaliknya, pengurangan pengangguran akan mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.


10. Kesimpulan

Jelaskan karakteristik pengangguran di Indonesia berarti memahami faktor-faktor penyebab, dampak, dan solusi yang relevan. Pengangguran di Indonesia didominasi oleh kelompok usia muda, ketimpangan wilayah, dan pengangguran struktural. Penyebab utamanya meliputi ketidaksesuaian keterampilan, perubahan struktur ekonomi, dan dampak pandemi.

Solusi untuk mengurangi pengangguran harus melibatkan peningkatan pendidikan, pengembangan UMKM, investasi, dan pemanfaatan teknologi. Dengan pendekatan yang tepat, pengangguran dapat ditekan, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


Referensi

  1. Badan Pusat Statistik (BPS). Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia Tahun 2023.
  2. Kementerian Tenaga Kerja RI. Laporan Tahunan Pengembangan Tenaga Kerja Nasional.
  3. Kompas. (2023). Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia.
  4. Bank Dunia. (2022). Labor Market Trends in Southeast Asia.
  5. Wikipedia. (2023). Pengangguran.
Scroll to Top