Siapa pendiri Bank BNI? Bank Negara Indonesia (BNI) didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada tahun 1946. BNI merupakan bank milik negara pertama yang didirikan setelah Indonesia merdeka dan berperan penting dalam sektor keuangan nasional.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI terus berkembang dengan berbagai inovasi perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Artikel ini akan mengulas secara mendalam sejarah pendirian BNI, tanggal berdiri, total aset tanpa anak perusahaan, serta produk unggulan dalam trade finance, pinjaman, dan simpanan.
Tanggal Berapa BNI Didirikan?
BNI didirikan pada 5 Juli 1946 sebagai bank sentral pertama Republik Indonesia. Pada awalnya, BNI bertugas menerbitkan mata uang Oeang Republik Indonesia (ORI) sebelum adanya Bank Indonesia. Namun, setelah peran bank sentral dialihkan ke Bank Indonesia pada 1953, BNI bertransformasi menjadi bank komersial yang melayani berbagai layanan perbankan bagi masyarakat.
Dalam perkembangannya, BNI menjadi bank BUMN pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1996, menandakan langkah besar dalam ekspansi bisnisnya.
Total Aset Bank BNI (Tanpa Anak Perusahaan)
Hingga tahun 2023, total aset Bank BNI tanpa anak perusahaan mencapai lebih dari Rp 970 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh inovasi digital, ekspansi bisnis, dan penguatan layanan perbankan. Sebagai bank yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan, BNI terus meningkatkan kinerjanya dengan mengembangkan layanan berbasis teknologi finansial (fintech).
Dengan aset yang terus berkembang, BNI memiliki peran besar dalam pembiayaan sektor produktif, termasuk usaha kecil dan menengah (UMKM), korporasi, serta proyek infrastruktur strategis nasional.
Produk Trade Finance Bank BNI
BNI menawarkan berbagai produk trade finance yang bertujuan untuk mendukung perdagangan domestik dan internasional. Produk-produk ini memberikan solusi bagi pelaku usaha dalam mengelola transaksi bisnis dengan aman dan efisien.
- Letter of Credit (L/C) – Jaminan pembayaran dalam transaksi ekspor-impor.
- Bank Guarantee – Jaminan tertulis dari BNI untuk transaksi bisnis dalam negeri maupun luar negeri.
- Supply Chain Financing – Pembiayaan bagi pemasok dan distributor dalam rantai pasok bisnis.
- Remittance & Collection – Layanan pengiriman dan penerimaan dana internasional.
- Standby Letter of Credit (SBLC) – Jaminan transaksi perdagangan global untuk memitigasi risiko pembayaran.
Produk trade finance dari BNI dirancang untuk membantu perusahaan meningkatkan likuiditas dan efisiensi dalam transaksi perdagangan.
Produk Pinjaman BNI
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI menyediakan berbagai produk pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan korporasi. Berikut adalah beberapa jenis pinjaman yang ditawarkan:
- BNI Griya – Kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun.
- BNI Fleksi – Kredit tanpa agunan (KTA) yang diberikan kepada pegawai tetap dengan sistem payroll di BNI.
- BNI Wirausaha – Pinjaman modal usaha bagi UMKM untuk pengembangan bisnis.
- BNI Kredit Usaha Rakyat (KUR) – Kredit berbunga rendah bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
- BNI Instan – Kredit multi guna dengan jaminan aset tetap seperti properti atau kendaraan.
Dengan berbagai skema pembiayaan yang fleksibel, produk pinjaman BNI dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan lebih mudah.
Produk Simpanan BNI
Selain pinjaman, BNI juga menawarkan berbagai produk simpanan yang memberikan fleksibilitas serta manfaat bagi nasabah, antara lain:
- BNI Taplus – Tabungan dengan fitur transaksi perbankan modern dan bunga kompetitif.
- BNI Tapenas – Tabungan perencanaan masa depan dengan setoran tetap per bulan dan bunga menarik.
- BNI Deposito – Simpanan berjangka dengan pilihan tenor fleksibel dan suku bunga lebih tinggi.
- BNI Giro – Rekening giro yang ditujukan bagi pelaku usaha dengan fasilitas cek dan bilyet giro.
- BNI Simpanan Pelajar – Tabungan khusus untuk pelajar dengan biaya setoran awal yang ringan.
Produk simpanan ini dirancang untuk berbagai segmen nasabah, baik individu, pelajar, pekerja, hingga pelaku usaha.
Baca juga:
Contoh Korespondensi Bisnis: Surat, Email, dan Memo
Kesimpulan
Siapa pendiri Bank BNI? BNI didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada 5 Juli 1946, menjadikannya bank milik negara pertama yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Dengan total aset lebih dari Rp 970 triliun, BNI terus berkembang menjadi institusi perbankan yang inovatif dan berdaya saing global.
BNI menawarkan berbagai produk trade finance, pinjaman, dan simpanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Sebagai bank yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, BNI tetap menjadi pilihan utama bagi individu maupun korporasi dalam mengelola keuangan dan investasi.
Dengan komitmen untuk terus meningkatkan layanan perbankan berbasis digital, BNI berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mewujudkan inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.