Shingles adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Penyakit ini dikenal dengan nama lain, yaitu herpes zoster, dan sering ditandai dengan ruam merah yang menyakitkan di satu sisi tubuh. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu shingles, gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat mengelola atau mencegah penyakit ini dengan lebih baik.
Apa Itu Shingles?
Shingles adalah infeksi yang muncul ketika virus varicella-zoster yang sebelumnya “tidur” dalam tubuh aktif kembali. Setelah seseorang mengalami cacar air, virus ini tetap berada di dalam sistem saraf dalam keadaan tidak aktif. Bertahun-tahun kemudian, virus dapat aktif kembali dan menyebabkan shingles, terutama pada orang dewasa atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala Shingles
Gejala utama shingles meliputi:
- Ruam dan Lepuhan
- Biasanya muncul di satu sisi tubuh atau wajah.
- Ruam berubah menjadi lepuhan yang berisi cairan, lalu mengering dan membentuk keropeng.
- Nyeri dan Sensasi Terbakar
- Rasa nyeri sering terjadi sebelum ruam muncul.
- Sensasi terbakar, kesemutan, atau mati rasa juga umum dialami.
- Demam dan Kelelahan
- Beberapa pasien melaporkan demam ringan dan rasa lelah.
- Komplikasi Mata
- Jika ruam terjadi di sekitar mata, dapat menyebabkan masalah penglihatan atau infeksi serius.
Beberapa gejala biasanya berlangsung 2–4 minggu, tetapi rasa nyeri dapat bertahan lebih lama dalam kondisi yang disebut neuralgia pascaherpes.
Penyebab dan Faktor Risiko Shingles
Penyebab
Shingles disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster. Mengapa virus aktif kembali belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa pemicu umum:
- Penurunan kekebalan tubuh.
- Stres atau trauma.
- Penyakit tertentu seperti HIV/AIDS atau kanker.
Faktor Risiko
Beberapa kelompok lebih rentan terhadap shingles:
- Usia di Atas 50 Tahun
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia. - Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Pasien dengan kondisi medis tertentu atau yang menjalani terapi imunosupresif lebih berisiko. - Riwayat Cacar Air
Jika pernah menderita cacar air, Anda berisiko mengalami shingles.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Shingles?
Dokter biasanya mendiagnosis shingles berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, tes laboratorium dapat dilakukan untuk mendeteksi virus varicella-zoster pada cairan lepuhan atau sampel kulit.
Pengobatan Shingles
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Berikut beberapa metode pengobatan shingles:
1. Obat Antiviral
- Digunakan untuk mempercepat penyembuhan.
- Contoh: Acyclovir, Valacyclovir, Famciclovir.
2. Obat Penghilang Nyeri
- Parasetamol atau ibuprofen sering direkomendasikan untuk mengurangi rasa sakit.
3. Krim atau Salep Topikal
- Digunakan untuk mengurangi rasa gatal atau iritasi.
4. Terapi untuk Neuralgia Pascaherpes
- Antikonvulsan atau antidepresan trisiklik dapat digunakan untuk mengelola nyeri kronis.
Tabel: Perbandingan Obat untuk Shingles
Jenis Obat | Contoh | Fungsi Utama |
---|---|---|
Antiviral | Acyclovir, Valacyclovir | Mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi |
Penghilang Nyeri | Parasetamol, Ibuprofen | Mengurangi rasa sakit ringan hingga sedang |
Obat Neuralgia Pascaherpes | Gabapentin, Amitriptyline | Mengelola nyeri kronis akibat shingles |
Salep Topikal | Calamine, Lidocaine | Mengurangi iritasi dan rasa gatal |
Cara Mencegah Shingles
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah shingles, terutama pada orang dewasa yang berusia di atas 50 tahun. Dua jenis vaksin yang tersedia adalah:
- Zostavax
- Vaksin hidup yang diberikan dalam satu dosis.
- Efektif dalam mengurangi risiko shingles hingga 51%.
- Shingrix
- Vaksin rekombinan yang diberikan dalam dua dosis.
- Memberikan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan Zostavax.
Selain itu, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan pola makan sehat, olahraga, dan manajemen stres juga dapat membantu mencegah shingles.
Baca juga:
Virus yang Dapat Membunuh Sel Inangnya Adalah yang Bersifat Apa? Temukan Jawabannya di Sini!
Cara Mengelola Shingles di Rumah
- Kompres Dingin
Membantu mengurangi rasa gatal dan nyeri pada ruam. - Hindari Menggaruk Ruam
Menggaruk dapat menyebabkan infeksi sekunder. - Istirahat yang Cukup
Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih, jadi pastikan mendapatkan istirahat yang cukup. - Kenakan Pakaian Longgar
Pakaian ketat dapat memperparah iritasi kulit.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak ditangani dengan baik, shingles dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
- Neuralgia Pascaherpes: Nyeri kronis yang bertahan setelah ruam sembuh.
- Kehilangan Penglihatan: Jika ruam terjadi di sekitar mata.
- Infeksi Bakteri Sekunder: Ruam yang terinfeksi bakteri membutuhkan perawatan antibiotik.
Kesimpulan
Shingles adalah penyakit kulit yang menyakitkan, tetapi dengan pengobatan dan pencegahan yang tepat, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan efektif. Jika Anda mengalami gejala shingles, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai. Vaksinasi, menjaga pola hidup sehat, dan mengenali gejala awal adalah langkah penting untuk melindungi diri dari penyakit ini.
Referensi
- National Institute on Aging, “Shingles Information”.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC), “Herpes Zoster Guidelines”.
- Mayo Clinic, “Shingles Overview and Treatment”.
- World Health Organization, “Vaccination for Shingles”.